Gorengan atau makanan yang digoreng seperti ikan laut, ayam, bebek serta aneka camilan seperti tempe, tahu, pisang goreng sering menjadi menu sehari-hari kebanyakan orang. berbagai jenis makanan tersebut umumnya selain dijadikan menu lauk utama juga menjadi makanan camilan. Namun pernahkah kita menyadari ternyata di balik rasa yang nikmat dari makanan gorengan tersebut, yang ternyata bisa menimbulkan efek negatif bagi kesehatan tubuh apabila dikonsumsi secara berlebihan dan terlalu sering.
Salah satu efek negatif yang umumnya bisa langsung dirasakan pada kesehatan tubuh akibat mengkonsumsi makanan yang diolah dengan digoreng adalah menyebabkan sakit tenggorokan. Terganggunya sistem tenggorokan akibat mengkonsumsi makanan berminyak tersebut bisa disebabkan oleh beberapa kemungkinan antara lain adanya penggunaan minyak goreng yang berulang sehingga membuat lemak jenuh meningkat yang memicu tenggorokan menjadi sakit. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh bahan makanan yang digoreng telah mengandung lemak tinggi.
Para ahli menyampaikan bahwa makanan yang berminyak memerlukan waktu cerna yang lebih lama dibanding makanan rebus sehingga dapat mengganggu proses pencernaan makanan. Secara tidak langsung, hal tersebut turut mempengaruhi produksi sel pertahanan tubuh sehingga penyembuhan sakit tenggorokan menjadi lambat. Kontur makanan yang digoreng biasanya keras sehingga saat bersentuhan dengan mukosa tenggorokan akan memperparah iritasi yang sudah ada pada radang tenggorokan, sehingga secara umum makanan berminyak memang harus dihindari atau setidaknya diminimalisir mengingat efeknya terhadap kesehatan tubuh yang tidak baik, termasuk saat mengalami radang tenggorokan.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari atau kurangi makanan berminyak agar kondisi tubuh tetap fit, apalagi jika sedang menderita sakit tenggorokan mulai menyerang, maka sebaiknya hindari segala jenis makanan yang berminyak. Selain menghindari makanan yang berminyak, memahami jenis makananĀ tergolong sehat atau tidaknya makanan yang akan dikonsumsi juga tergantung pada cara mengolahnya. Tentu tidak sama antara makanan yang di kukus atau direbus dengan makanan yang digoreng. Bukan hanya soal rasa, kandungan di dalamnya juga berbeda. Kandungan lemak yang cukup tinggi pada makanan berminyak bisa mengganggu kesehatan, terlebih jika dikonsumsi terlalu sering dan tidak diimbangi dengan makanan sehat. Karena jika sampai terlalu sering atau berlebihan dalam mengkonsumsi makanan yang berminyak, berbagai dampak negatif pada kesehatan yang bisa terjadi, antara lain ;
1. Memicu Kegemukan
Kandungan kalori di dalam makanan berminyak biasanya cukup tinggi. Dalam satu sendok teh minyak goreng saja terdapat sekitar 45 kalori. Jadi bisa dibayangkan berapa banyak tambahan kalori yang masuk saat mengkonsumsi makanan berminyak? Risiko mengalami kegemukan atau obesitas akan meningkat. Apalagi jika tidak diimbangi dengan olahraga dan mengkonsumsi makanan sehat seperti sayuran dan buah-buahan, kondisi kegemukan ini bisa memicu beberapa penyakit berbahaya yang lebih mengerikan lain.
2. Mengganggu Pencernaan
Mengkonsumsi makanan yang berminyak akan memicu meningkatnya lemak dalam tubuh dan lemak adalah salah satu nutrisi yang sulit untuk dicerna oleh sistem tubuh. Agar lemak bisa terserap dalam tubuh maka dibutuhkan enzim khusus untuk mengurainya serta harus di imbangi dengan mengkonsumsi berbagai makanan yang bisa membakar lemak. Hal inilah yang membuat sistem pencernaan dipaksa bekerja lebih keras. Akibatnya, pencernaan pun bisa terganggu. Jika kondisi ini dibiarkan dan bertambah serius, maka tubuh akan mengalami sakit perut hingga diare.
3. Meningkat Kolesterol
Saat mengkonsumsi makanan berminyak, bisa dipastikan kolesterol akan meningkat. Oleh karena itu semakin banyak makanan berminyak yang dikonsumsi, maka semakin tinggi pula peningkatan kolesterol dalam tubuh. Padahal kolesterol tinggi adalah salah satu pemicu terhadap timbulnya berbagai penyakit berbahaya lain seperti penyakit jantung. Untuk membantu menurunkan kolesterol kita harus mengkonsumsi berbagai makanan sehat alami yang mampu menurunkan kolesterol jahat dengan cara memperbanyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan.
4. Memicu Diabetes
Banyaknya makanan berminyak yang kita konsumsi dalam sehari-hari turut berpengaruh pada meningkatnya risiko penyakit diabetes. Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 100.000 orang, terlihat bahwa mereka yang mengkonsumsi makanan berminyak antara 4 sampai 6 kali dalam setiap minggu memiliki risiko diabetes 39% lebih tinggi daripada yang tidak mengkonsumsinya. Apalagi jika mengkonsumsi lebih dari itu, risikonya akan meningkatnya kolesterol hingga diatas 55%.
Mengkonsumsi makanan berminyak sebenarnya tidak dilarang sepenuhnya oleh ahli kesehatan, asal ada pembatasan dalam mengkonsumsinya. Sebagai alternatif agar kesehatan tidak terganggu akibat gemar mengkonsumsi makanan yang berminyak yakni dengan menyeimbangkan dengan mengkonsumsi makanan sehat lainnya seperti sayur-sayuran dan buah-buahan dan jangan lupa berolah raga secara rutin.
Mudah-mudahan tips memahami mengkonsumsi makanan berminyak sebagaimana diatas dapat menambah pengetahuan agar tidak perlu mengeluarkan anggaran yang tidak perlu akibat pola makan yang tidak sehat sehingga anggaran tersebut dapat bisa kita irit atau hemat. Semoga bermanfaat !