Santan kelapa berbeda dengan air kelapa karena santan kelapa atau lebih akrab dikenal dengan santan adalah cairan berwarna putih susu yang dihasilkan dari parutan kelapa yang sudah tua serta di campur dengan air dan diperas menggunakan filter atau saringan sehingga cairan tersebut terbebas dari daging kelapanya. Air santan biasanya digunakan sebagai salah satu bumbu makanan dan minuman. Selain dijadikan sebagai bumbu masakan, santan juga dimanfaatkan sebagai tambahan dalam pembuatan beraneka ragam kue.
Berbagai makanan yang umumnya memanfaatkan santan kelapa sebagai salah satu bahan utama dalam membuat masakan seperti sayur lodeh, gulai dan lain sebagainya sangat digemari oleh sebagian besar masyarakat nusantara karena masakan menjadi lebih gurih dan nikmat. Selain sebagai bumbu masakan, santan juga menjadi bumbu utama dalam memasak nasi uduk atau nasi gurih serta sebagai penambah nikmat minuman seperti dawet, bubur, cendol dan lain sebagainya.
Namun dibalik rasanya yang bikin gurih terhadap berbagai masakan serta makanan tersebut, ternyata apabila dikonsumsi secara berlebihan serta terlalu sering santan juga memiliki efek negatif terhadap kesehatan tubuh. Hal ini bisa terjadi apabila masakan yang bersantan dipanaskan kembali ketika akan dikonsumsi, santan yang dipanaskan tersebut akan membentuk lemak dan zat yang akan berdampak negatif pada tubuh. Lantas, apa saja dampak dari konsumsi santan secara berlebihan ?
Berikut ini berbagai alasan mengenai efek negatif mengkonsumsi santan secara berlebihan, antara lain ;
1. Menimbulkan Gangguan Pencernaan
Jika diantara kita sering mengalami gangguan pencernaan, mungkin kita bisa instropeksi diri mengenai makanan yang sering dikonsumsi sebelum terjadi gangguan tersebut dan salah satunya adalah makanan yang mengandung santan. Betulkah kita sering mengkonsumsi masakan yang mengandung santan ? jika betul dan juga terlalu sering, maka mungkin inilah salah satu yang menjadi penyebab gangguan pencernaan. Parutan kelapa mengandung minyak dan bahkan dikenal dengan minyak kelapa yang memiliki banyak manfaat seperti menyuburkan rambut, menghitamkan rambut serta membuat rambut berkilau. Namun jika berlebihan dalam mengkonsumsi santan akan berakibat buruk terhadap pencernaan, seperti perut terasa sering kembung dan rasa tidak nyaman. Oleh karena itu jika kita mengalami hal demikian sebaiknya segera kurangi volume dalam mengkonsumsi masakan atau minuman yang mengandung santan.
2. Meningkatkan Kolesterol
Mengkonsumsi santan terlalu sering dan berlebihan juga berpotensi dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa jika santan mengalami pemanasan, maka akan terbentuk asam lemak jenuh dan lemak trans. Nah, jika santan yang tadinya telah dipanaskan dikonsumsi maka akan menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Sedangkan kolesterol yang ditimbulkan akibat santan yang dipanaskan ini dapat digolongkan sebagai kolesterol jahat. Selain mengurangi dalam mengkonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung santan, agar kolesterol dalam tubuh tetap normal kita bisa mengimbangi dengan mengkonsumsi berbagai makanan alami yang bisa melawan kolesterol jahat tersebut seperti jamur, kuaci, jeruk nipis dan lain sebagainya.
3. Memicu Iritasi Tenggorokan
Banyak yang belum menyadari bahwa salah satu pemicu terjadinya iritasi tenggorokan bisa diakibatkan mengkonsumsi makanan yang mengandung santan secara berlebihan. Bagi sebagian orang, mengkonsumsi santan secara berlebihan tidak berakibat apapun terhadap tenggorokan mereka, namun bagi sebagian lainnya yang memiliki tenggorokan sensitif maka akan mudah timbulnya iritasi. Hal ini disebabkan adanya kandungan minyak pada santan yang dapat memicu serta memperparah iritasi pada kulit tenggorokan yang cukup sensitif tadi. Salah satu indikasi adanya iritasi tenggorokan adalah sakit batuk, sakit tenggorokan, tenggorokan terasa berlendir serta rasa gatal pada tenggorokan.
4. Beresiko Sakit Jantung
Efek negatif yang paling sering terjadi akibat mengkonsumsi santan yang berlebihan dan terlalu sering adalah penyakit jantung. Penyakit berbahaya ini selain efek dari faktor pola makan yang tidak sehat, resiko timbulnya penyakit jantung bisa saja dipicu karena terlalu sering mengkonsumsi masakan yang bersantan. Sebagaimana penjelasan diatas, mengkonsumsi makanan yang mengandung santan apabila dipanaskan kembali maka akan beresiko meningkatnya kadar kolesterol naik sebagai efek lemak jenuh dari santan itu sendiri. Nah.. Akibat kolesterol yang tinggi inilah yang dapat menyebabkan sakit jantung koroner serta timbulnya serangan jantung secara pada seseorang. Hal ini bisa terjadi karena kolesterol darah tersebut akan menghalangi aliran darah yang menyebabkan plak pada pembuluh darah. Jika plak tersebut terjadi pada arteri jantung, maka efek negatif paling serius adalah jantung koroner.
5. Kram otot
Selain bisa menyebabkan serangan jantung, efek terlalu berlebihan dan sering mengkonsumsi makanan yang bersantan adalah terjadinya kram otot. Hal ini bisa terjadi karena kolesterol jahat yang membentuk plak dan menempel pada pembuluh darah termasuk pembuluh darah kecil yang menuju jaringan otot. Sedangkan otot adalah jaringan tubuh yang membutuhkan kelancaran aliran darah untuk memenuhi kebutuhan akan oksigen supaya metabolisme berjalan dengan lancar. Namun, jika terjadi sumbatan di pembuluh darah dan pasokan oksigen terganggu maka akan menyebabkan otot menjadi kram.
6. Memicu Penyakit Stroke
Serangan stroke bisa terjadi karena dampak tingginya kadar kolesterol jahat dalam darah. Hampir mirip dengan apa yang terjadi dengan serangan jantung koroner dan kram otot. Stroke paling parah bisa saja terjadi akibat tersumbatnya pembuluh darah yang mengalir ke otak karena plak yang menempel pada pembuluh darah. Terlebih lagi, jika sudah pernah mengalami terserang stroke maka jangan sampai mengalami serangan kedua hanya karena mengkonsumsi makanan yang bersantan secara berlebihan. Oleh karena itu sebaiknya mengurangi makanan bersantan adalah pilihan terbaik, disamping faktor-faktor lainnya agar stroke tidak kembali menyerang.
Memanjakan lidah dengan terlalu berlebihan dan sering mengkonsumsi makanan yang enak-enak, berlemak dan bersantan tentu akan sangat beresiko terhadap munculnya berbagai penyakit dikemudian hari. Oleh karena itu menjaga kesehatan sejak dini tentu lebih baik daripada setelah munculnya berbagai macam penyakit. Kita perlu mengingatkan pada diri sendiri bahwa semakin bertambahnya umur sebaiknya mengurangi mengkonsumsi berbagai makanan yang beresiko menimbulkan adanya penyakit bahkan sebisa mungkin untuk menghindarinya.