Tips Sederhana Mengenali Tanda Keracunan Pestisida Serta Cara Menolongnya

Pestisida adalah sebuah bahan kimia yang umumnya digunakan untuk membasmi hama pada tumbuhan, Serangga, maupun hewan yang mengganggu. Berdasarkan jenisnya pestisida digolongkan menjadi 5 golongan yaitu insektisida, herbisida, nematisida, fungisida, dan rodentisida. Kita tidak bahas secara mendalam tentang golongan pestisida tersebut, karena kita hanya akan fokus mengenai pestisida apabila terkena pada manusia. Keracunan pestisida kalau tidak mendapatkan pertolongan yang memadahi tentu akan membahayakan nyawa pada penderita. Gejala apa saja yang ditimbulkan apabila pestisida terkena pada manusia baik terhirup, terminum atau terkena pada kulit serta cara melakukan pertolongan pertama pada penderita yang terkena pestisida.

Untuk mengetahui gejala umum akibat keracunan pestisida, berikut ini tips sederhana yang dapat  dijadikan acuan, yaitu ;

1. Gejala pada mata
Apabila terkena atau kontak langsung dengan pestisida maka mata bisa berwarna merah, terasa gatal, sakit dan keluar air mata.

2. Keluarnya air liur dan keringat yang berlebihan
Kalau penderita mengeluarkan air liur dan keringat yang berlebihan, kondisi ini merupakan reaksi dari stimulasi saraf parasimpatetik.

3. Gemetar dan kejang
Keracunan pestisida yang organofosfat dan karbamat juga sering menimbulkan efek badan gemetaran. Sementara kejang-kejang bisa disebabkan oleh hidrokarbon berklor serta organofluor.

4. Aritmia
Efek terkena pestisida bisa mengakibatkan Aritmia atau irama detak jantung yang tidak teratur. Hal ini merupakan tanda keracunan organofluor.

5. Batuk-batuk
Apabila pestisida telah masuk kedalam saluran pernapasan (bronkhi) atau pestisida telah mempengaruhi lever (hati) maka efek yang langsung terasa adalah batuk-batuk.

6. Berkurangnya kesadaran
Berkurangnya kesadaran merupakan gejala keracunan umum yang terjadi akibat terkena pestisida yang berat.

Melakukan pencegahan tentu lebih baik daripada mengobati, akan tetapi masih sering juga kita menemui pengguna umumnya para petani yang mengalami keracunan pestisida pada saat menggunakan pestisida untuk membunuh hama yang menyerang tanaman, sehingga perlu diketahui juga petunjuk-petunjuk pertolongan pertama pada keracunan pestisida tersebut. Penanganan kasus keracunan jenis apapun harus memerlukan ketenangan dan ketelitian dalam melakukan bantuan pertolongan pertama agar jangan sampai yang menolong justru ikut keracunan.

Baca Juga :  Tips Sederhana Mengusir Cicak Dengan Bahan Alami

Adapun hal-hal yang perlu diketahui pada penderita keracunan khususnya pestisida adalah :

  1. Jika mulai terasa adanya gejala keracunan walaupun masih dalam gejala yang dianggap ringan maka bagi para pekerja pengguna pestisida diharapkan berhenti bekerja menggunakan pestisida dan segera pergi memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat pertolongan lebih lanjut. Pemeriksaan ke dokter harus dilakukan sebelum terjadinya keadaan yang berkembang menjadi gawat. Agar bantuan dokter dapat dilakukan dengan cepat maka beritahu nama pestisida yang menjadi penyebab keracunan, frekuensi penggunaan, lamanya kontak dan kalau perlu bawalah label pestisida yang digunakan, karena pada label pestisida tercantum informasi bahan aktif produk yang digunakan dan informasi tentang bantuan medis yang dapat diberikan sehingga pertolongan dapat diberikan lebih cepat oleh dokter.
  2. Jika pestisida mengenai kulit, rambut, dan pakaian maka segera bersihkan dan cuci dengan sabun serta gunakan air mengalir sampai bersih.
  3. Jika pestisida mengenai mata maka segeralah cuci dengan air bersih berulangkali atau minimal  selama 15 menit secara terus menerus kemudian mata ditutup dengan kapas bersih dan lengketkan dengan kain pembalut. Selama pencucian mata, jangan sampai air bekas pencuci masuk ke mulut sipenderita, agar tidak mengkontaminasi atau merembet ke mata yang sebelahnya dan dilarang juga untuk menggosok-gosok mata walaupun terasa sakit karena dengan menggosok=gosok mata justru pestisida akan memperparah sakit pada mata itu sendiri.
  4. Jika debu, bubuk, uap, gas atau butir-butir semprotan pestisida terhisap melalui pernafasan maka segera bawalah penderita ke tempat terbuka yang sirkulasi udaranya segar, pakaian dilonggarkan dan baringkan dengan dagu agak terangkat ke atas agar dapat bernafas dengan bebas dan lancar. Kemudian jagalah sipenderita dalam keadaan tetap tenang dan tidak kedinginan sebelum bantuan medis datang.
  5. Jika pestisida tertelan dan sipenderita masih dalam keadaan sadar, maka diusahakan atau kalau perlu paksa untuk muntah dengan cara mencolek bagian belakang tenggorokan dengan jari tangan atau dengan memberi minum larutan garam dapur sebanyak satu sendok makan dalam segelas air hangat, atau memberi 3 sendok penuh arang aktif dalam setengah gelas air untuk diminumkan kepada sipenderita. Diusahakan muntah sampai mengeluarkan cairan yang jernih. Pada saat penderita mulai muntah, diusahakan mukanya menghadap ke bawah, kepalanya agak direndahkan agar muntahnya tidak masuk ke paru-paru dan dijaga agar muntahnya tidak menghalangi pernafasannya. Namum perlakuan pemuntahan kepada sipenderita keracunan tidak boleh dilakukan apabila :
    a. Penderita dalam kondisi kejang atau tidak sadar.
    b. Penderita telah menelan berbagai bahan yang mengandung minyak bumi.
    c. Penderita telah menelan bahan alkalis atau asam kuat yang korosif (secara kimia merusak jaringan hidup) dengan gejala rasa terbakar atau nyeri sekali pada mulut dan kerongkongan.
  6. Jika bahan korosif tertelan dan penderita dalam keadaan sadar, maka diberi minum susu atau putih telur dalam air, tetapi jika susu dan putih telur tidak ada maka berikanlah hanya dengan air minum saja. Perlu di Ingat !!! Susu atau minyak tidak boleh diberikan kepada sipenderita keracunan pestisida golongan organokhlor.
  7. Jika penderita mengalami kejang maka diusahakan supaya kejangannya tidak mengakibatkan cedera. Untuk itu pakaian perlu dilonggarkan terutama di sekitar leher,  juga gigi palsu dilepas jika ada, taruh bantal di bawah kepala, dan berikan ganjal diantara gigi mencegah penderita menggigit bibir dan lidahnya sendiri. Usahakanlah penderita tetap diam dan tenang serta  yakinkan penderita telah mendapat pertolongan yang benar. Penjelasan yang meyakinkan dan dipercaya penderita akan membantu dan meningkatkan keberhasilan pertolongan.
  8. Jika sipenderita tidak sadar maka usahakan saluran pernafasannya tidak tersumbat. Bersihkan hidungnya dari lendir atau muntahan, bersihkan mulut dari air liur, lendir, sisa makanan dan gigi palsu dilepas. Jangan memberikan sesuatu melalui mulut kepada penderita yang tidak sadar. Periksa penderita apakah mengalami gangguan pernafasan. Apabila pernafasan terhenti maka pastikan bahwa aliran udara sudah terbuka dengan menarik dagunya ke depan. Kemudian berikan bantuan pernafasan dengan urutan sebagai berikut :
    a. Penderita dibaringkan dan dagunya ditarik ke depan.
    b. Mulutnya dibersihkan dari sisa muntahan pestisida dengan menggunakan kain bersih.
    c. Hidungnya ditekan dan bernafaslah seperti biasa ke dalam mulutnya kemudian tutup mulutnya dan tiup ke dalam hidungnya, lakukan secara bergantian. Periksa dadanya apakah sudah mulai bergerak dan teruskan bantuan pernafasan hingga sipenderita bernafas kembali secara normal.
    d. Jangan lupa setelah memberi bantuan pernafasan kepada penderita, sipemberi bantuan pernafasan harus mencuci mulutnya dengan air bersih untuk menghindari sisa racun pestisida dari sipenderita keracunan.
  9. Jika sipenderita keracunan berkeringat banyak dan badannya sangat panas maka badannya perlu untuk dilakukan pendinginan dengan menggunakan kompres dan jika masih tetap merasa kedinginan maka badan sipenderita sebaiknya diselimuti saja.
Baca Juga :  Berbagai Tumbuhan Penambah Nafsu Makan

Artikel diatas menunjukkan bahwa pestisida merupakan racun yang tidak saja mampu membunuh hama tanaman tapi juga mampu membunuh pada manusia. Nah…. Apabila makanan yang kita makan sehari-hari masih ada sisa-sisa pestisida, lantas bagaimana ? simak artikel tentang Cara Membersihkan Bahan Makanan dari Pestisida.

Demikianlah tips sederhana mengenali keracunan pestisida dan penanganannya, semoga menambah pengetahuan kita semua, mudah-mudahan artikel ini dapat bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *